Senin, 24 Februari 2014

saya adalah......

Sebelumnya, perkenalkan nama saya Ayu Damelia Putri. Lahir di Bandar Lampung pada tanggal 24 Januari 1994 berarti saat ini saya baru saja merayakan ulang tahun yang ke 20. Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Ladam Zed dan Gusliana, adik saya perempuan dan dia sangat-amat talk active sehingga kadang-kadang bikin kesel gara-gara banyak ngomong sama banyak tanya ditambah lagi saya adalah seorang kakak yang mudah terpancing emosinya (hehe...). oh iya adik perempuan saya itu masih sekolah kelas 8 di SMPN 5 Bandung ia bernama Mentari Salsa Nabila. Nama kami berdua memiliki filosofinya juga, nama Mentari dicetuskan oleh papah yang terinspirasi dari lirik lagu Iwan Fals yang kurang lebih begini “.....bila mentari bersinar lagi....” , beliau memang penggila Iwan Fals dari sejak bujang. Kemudian Salsa Nabila diambil dari nama yang sedang ngetrend pada saat tahun 2000 waktu itu. Namun, diantara kami nama saya lah yang paling bermakna, Ayu yaitu dalam bahasa jawa berarti cantik, Damelia yaitu Ladam dan Lia, Putri yaitu anak perempuan. Jadi pengertiannya adalah anak perempuan Ladam dan Lia yang cantik. Bagus kan?

Saya sangat bersyukur sekali karena saya telah dilahirkan ditengah keluarga ini. keluarga yang saling melengkapi, saya memiliki Ayah yang tempramental, tegas, berprinsip, dan keras namun saya juga memiliki ibu yang sabar, tabah, ikhlas, pemaaf, dan berkepala dingin. Didalam keluarga ini pula saya menemukan kelengkapan dengan adik saya, kalau masalah prestasi dan membuat orang tua bangga dia yang kadang mengcover saya. Dia memang memiliki tingkat kecerdasan superior tapi kalau dirumah pemalasnya minta ampun jarang mau bantu-bantu pekerjaan mamah, nah disini lah peran saya untuk melengkapinya. Tapi karena jiwa kompetitif saya tinggi saya tidak ingin kalah saing sama adik saya, jadi saya juga selalu berusaha keras untuk membanggakan orang tua saya terutama dalam hal akademik walaupun belum mendapatkan hasil yang maksimal tetapi saya tidak akan menyerah untuk mencapai goal.

Bicara soal jiwa kompetitif, memang sudah genetik.. saya memang dilahirkan ditengah batu karang. Keluarga besar saya adalah orang-orang kompeten, makanya saya bilang saya adalah orang yang beruntung dilahirkan sebagai seorang Ayu Damelia Putri. Walaupun papah saya bukan seorang sarjana, tetapi ilmunya tidak kalah saing dengan orang yang sekolah tinggi. Papah saya adalah orang yang terlahir dari keluarga yang berfikir rasional dan sesuai logika, kata papah saya “dunia ini kejam, tidak mengenal perasaan. Makanya jadilah orang pintar agar kamu bisa hidup” hal itulah yang diterapkan Beliau kepada saya. Satu-satunya cara agar saya tidak kalah dengan persaingan yang ketat didunia ini menurut beliau saya harus banyak membaca, “baca lah apapun, semua yang dibaca itu adalah ilmu pengetahuan walau Cuma bungkus es krim”. Awalnya saya agak sulit untuk mengerti maksud papah saya. Tapi semakin saya dewasa ternyata memang saya semakin merasa kecil karena ilmu dan wawasan saya sangat sedikit. Akhirnya, saya mulai membuka-buka buku walaupun masih mengikuti mood namun setidaknya saya menjadi peka dengan tulisan. Setiap ada tulisan apapun sedikitnya saya baca.

Saya bakat di olahraga karate, saya merasa sangat senang dengan karate dan saya merasa hidup jika saya membayangkan bagaimana rasanya berada di lapangan pertandingan. Tetapi, pencapaian prestasi saya harus distop saat kelas 3 smp karena saya dipaksa fokus untuk Ujian Nasional, saat itu saya baru meraih 1 piala juara 2 kejuaraan karate tingkat Jawa Barat. Saya sangat marah sekali dengan papah saya waktu itu dan sempat hampir bunuh diri karena dilarang untuk pergi latihan karate. Saya tidak melanjutkan karate pada waktu SMA karena saya sudah memiliki kesibukan sendiri dan semangat berkaratenya sudah hilang karena sudah ketinggalan ilmu jauh dengan teman-teman seangkatan saya. Namun, sampai saat ini ketertarikan saya dengan olah raga karate masih sangat tinggi.


Sifat jelek saya ialah tidak teguh pendirian, sampai sebesar ini saya masih suka terpengaruh dengan orang-orang, beruntung jika orang-orang mempengaruhi saya dengan hal-hal yang positif tapi kadang saya terpengaruh dengan hal-hal negatif yang akhirnya merugikan diri sendiri. Tapi, saat ini saya lebih sering mendengarkan nasehat papah saya dan saya coba aplikasikan kedalam kehidupan saya. Alhamdulillah, sekarang saya mulai merasakan sedikit-sedikit perubahan yang lebih baik walaupun belum ada orang yang menyadari.

Kebiasaan saya sebelum tidur adalah baca komik/novel sampai ketiduran tapi terkadang juga saya sering mengkhayal. Saya sering mengkhayal tentang banyak hal seperti bagaimana cara orang tua beli rumah, sofa, kompor, kasur, dll kemudian kenapa saya harus menjadi saya, kenapa ga jadi orang lain saja kenapa mesti saya, agak lucu memang pemikiran-pemikiran saya sebelum tidur. Namun juga tidak jarang saya memikirkan planning masa depan saya, seperti saya ingin nanti menikah dengan seorang dokter. Kemudian juga saya membayangkan jika saya berhasil mewujudkan cita-cita saya sebagai seorang politikus. Saya memang bercita-cita menjadi seorang yang mewakili suara-suara orang banyak. Tetapi kadang saya sering berkecil hati karena saya sangat tahu betul bahwa menjadi seorang pemimpin itu harus memiliki rasa tanggung jawab yang besar dan jika melihat diri saya yang sekarang saya merasa sama sekali bukan kriteria seorang pemimpin bahkan berbicara didepan kelas saja saya masih sering gugup.

Ceroboh adalah sifat saya dari kecil, rutinitas saya setiap pulang sekolah adalah luka atau rok yang sobek karena jatuh. Entah ada yang tidak beres dengan keseimbangan tubuh saya atau bagaimana tapi sifat ceroboh itu tidak bisa dihilangkan sejak kecil hingga sekarang.Tapi, saya ini salah satu orang yang extrovert. Saya tidak merasa risih untuk membuka diri dengan orang atau lingkungan baru. Saya senang berada dilingkungan baru karena lingkungannya masih segar, belum ada polemik dan pergesekan.


Begitu lah sedikitnya tentang saya mudah-mudahan yang baik-baiknya dapat menginspirasi dan yang buruknya dapat diberi kritik motivasi. Terimakasih banyak...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar